Senin, 22 Februari 2010

a letter to my chaos




Dear my Chaos. . .
aku salah satu penghuni dunia chaos, aku sengaja membiarkan waktu ku menjadi kacau tanpa ada planning apa-apa saja yang akan aku kerjakan saat ini, menanyakan apa yang telah aku kerjakan kemarin, dan apa yang harus aku lakukan esok hari.

awalnya aku sangat menikmati kegiatan chaos ku ini, aku tak harus sibuk dengan note-note ku yang mengharuskan aku melakukan ini dan itu pada jam ini dan itu pula . . . aku benar-benar menjadi orang yang tidak punya kegiatan yang pasti. aku hanya membiarkan diriku mengikuti alirannya, ketika aku ingin mengerjakan sesuatu barulah aku mengerjakannya. sampai akhirnya aku selalu keteteran untuk setiap tugas-tugasku yang bertumpuk karena aku selalu menunda-nunda dan selalu dikejar-kejar deadline. semuanya membuat aku lelah, semuanya terasa begitu terburu-buru dan hasilnya pun kurasa kurang maksimal.

kini, setelah membaca blog seseorang yang ternyata adalah kebalikan dari ku, karena ia begitu terorder aku mulai berfikir untuk belajar untuk mengorganize waktuku mungkin sedikit belajar membenahi waktuku yang berantakan, apalagi kini aku tidak hanya kuliah karena ditambah mengajar. hal tersebut membuat aku benar-benar harus belajar mengatur waktu. mungkin untuk kedepan aku akan mulai menjadi seseorang yang akan selalu membawa-bawa note hahahha kelebay_an ga ya??

Meski aku sedang belajar untuk terorganisir aku pun tak mau kehilangan waktu ku berchaos-chaos ria, , , , karena ada yang bilang "Chaos dan order itu akan selalu ada dalam diri kita" dan aku tidak mau memaksakan diri.... Okeh "Chaos dan Order" apakah kalian siap untuk mewarnai hariku??? aku harap aku bisa!!!


my best regars to:
someone that had inspired me to organize my time
http://ayomenulisdez.blogspot.com/2009/10/beauty-of-chaos

1 komentar:

Dessy Aster mengatakan...

Letting everything flow means chaotic, Growing hope and expectation is order...

save both of em in our life...

thanks