Kamis, 18 Februari 2010

A Letter to my mom that is sick


Dear Mom. . . . .


Melihat mamah yang sedang terbaring begitu lemas dikamar, atau suhu dingin tangannya ketika aku bersalamana untuk berpamitan berangkat ke kampus dan gak bisa diamnya mamah padahal sedang sakit membuat hatiku teriris jika aku flashback kebelakang bagaimana beliau begitu bersemangat mempersiapkan segala sesuatunya untuk keluarga, anak-anak dan suaminya. walaupun harus terbangun lebih awal dari kami dan mulai beraktivitas pagi, belum lagi beliau harus berjualan kepasar dan pulangnya melakukan aktivitas yang membuatnya bergerak kesana-kemari tanpa mengeluh ia lakukan aktivitas yang sama berulang-ulang setiap hari, minggu, bulan dan tahunnya.


namun kini beliau masih saja tidak bisa diam padahal jika terjatuh akibatnya akan sangat fatal dan aku tak mau itu sampai terjadi, , , ,
Mah, aku sayang mamah. . . . .
didunia ini engkaulah orang pertama yang akan aku peluk jika kesuksesan telah kuraih, yang akan aku bahagiakan selama jiwa dan ragaku masih bernafas maka dengarkan aku jika mamah sedang sakit jangan ngapa-ngapain dulu, istirahat aja dan biarin semuanya kami yang mengerjakan. . . tapi mamah gak pernah mau dengar, , ,


mah, disetiap doa ku selalu yang nomor satu aku panjatkan adalah untuk kesehatanmu. agar mamah bisa terus menemaniku hingga kelak aku telah sukses dan mamah lah yang menjadi kunci kesuksesanku. . . .

My best Regards to:
My dad who loves my mom, i wish you will loves each other till the end of life.
Amiennnnn

0 komentar: